INTERNET OF THINGS — Membayangkan benda-benda saling terhubung satu dengan lainnya dalam jaringan internet nampaknya makin menuju kenyataan. Bukan hanya smartphone atau komputer saja yang bisa terhubung ke Internet. Kini Home appliances seperti smart Air Conditioner, Smart TV dan piranti lain sudah diproduksi dan beredar di pasaran. Dengan ditunjang infrastruktur internet yang makin maju, era Internet Of Things sudah di depan mata.
Memasuki Era Internet of things setiap elemen masyarakat mau tidak mau harus bersiap untuk mengikuti trend teknologi terbaru tersebut. Tidak ketinggalan dunia pendidikan, juga harus mulai mengadopsi teknologi tersebut. Hal tersebut dikemukakan Taufik M Heriawan, Ketua APJII Korwil DIY dalam pembukaan Diklat Pengelolaan Jaringan Internet Sekolah yang diselenggarakan UIINET dan MGPM TIK SMA/MA kota Yogyakarta (27/04/16).
Internet Of Things atau yang biasa disingkat IoT sendiri merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Taufik Menambahkan , interaksi dalam IoT sendiri bukan hanya manusia dan benda tetapi bisa juga benda dengan benda.
Pada Internet of Things, interaksi benda (things ) dengan benda, keduanya memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.
Taufik menjelaskan bahwa sesungguhnya Internet of Things ini menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Salah satu contoh penggunaan teknologi IoT adalah pemanfaatan RFID (Radio Frequency Identification). Jika semua benda, mahluk maupun apa saja dalam kehidupan sehari-hari dapat diidentifikasi secara elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh komputer.
Implementasi dari Internet of Things sendiri biasanya bersifat fleksibel dan mengikuti keinginan developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi.